Kamis, 05 April 2012
Sejarah Christopher Columbus
Christopher Columbus (30 Oktober 1451 – 20 Mei 1506) adalah seorang penjelajah
dan pedagang yang menyeberangi Samudra Atlantik dan sampai ke benua Amerika
pada tanggal 12 Oktober 1492 di bawah bendera Castilian Spanyol. Ia percaya
bahwa Bumi berbentuk bola kecil, dan beranggap sebuah kapal dapat sampai ke
Timur Jauh melalui jalur barat.
Columbus bukanlah orang pertama yang tiba di Amerika, yang ia dapati sudah
diduduki. Ia juga bukan orang Eropa pertama yang sampai ke benua itu karena
sekarang telah diakui secara meluas bahwa orang-orang Viking dari Eropa Utara
telah berkunjung ke Amerika Utara pada abad ke 11 dan mendirikan koloni L'Anse
aux Meadows untuk jangka waktu singkat. Terdapat perkiraan bahwa pelayar yang
tidak dikenali pernah melawat ke Amerika sebelum Columbus dan
membekalkannya dengan sumber untuk kejayaannya. Terdapat juga banyak teori
mengenai ekspedisi ke Amerika oleh berbagai orang sepanjang masa itu.
Colombus, dalam upaya mencari jalan dari Eropa ke Timur, tak sengaja menemui
benua Amerika yang membuatnya lebih berpengaruh dalam sejarah dunia, di luar
dugaannya sendiri. Penemuannya sekaligus merupakan mahkota eksplorasi dan
kolonisasi Dunia Baru dan sekaligus pula merupakan tonggak penting dalam
sejarah. Colombus bagaikan membuka pintu bagi bangsa Eropa dua benua untuk
pemukiman baru, menyebar penduduk dan menyediakan sumber kekayaan mineral
dan isi bumi yang pada gilirannya mengubah wajah Eropa. Berbarengan dengan itu,
penemuannya juga mengakibatkan hancurnya kebudayaan bangsa Indian. Dalam
jangka panjang, penemuan itu melahirkan satu bangsa baru di benua belahan
Barat, yang dengan amat cepatnya membedakan diri dengan bangsa Indian selaku
penduduk asli. Walhasil, Colombus membawa perubahan besar bagi bangsa-bangsa
di Dunia Lama.
Garis besar kisah Colombus bukan masalah baru. Dia dilahirkan di Genoa, Itali,
tahun 1451. Tatkala berangkat dewasa, dia menjadi nakhoda kapal dan seorang
navigator yang cekatan. Akhirnya Colombus yakin bukan mustahil menemukan
jalan lebih praktis ke daerah Asia di timur dengan cara berlayar ke arah barat
melintasi Samudra Atlantik dan dia dengan tekun merintis tekadnya. Tentu saja niat
besar ini tidak bakal terlaksana tanpa biaya cukup. Karena itulah Colombus
membujuk Ratu Isabella I menyediakan anggaran untuk ekspedisi percobaannya.
Kapalnya melepas sauh pelabuhan Spanyol tanggal 3 Agustus 1492. Melabuh
pertama di Kepulauan Canary di lepas pantai Afrika. Membongkar sauh di
Kepulauan Canary tanggal 6 September dan berlayar laju arah ke barat. Sebuah
pelayaran yang bukan main panjang, sehingga tidak aneh jika para awak kapal
merasa ngeri dan kepingin balik saja. Colombus? Tidak! Perjalanan mesti
diteruskan, sekali layar terkembang pantang digulung. Dan tanggal 2 Oktober 1492
bagaikan seutas sutera hijau daratan tampak di haluan.
Colombus kembali ke Spanyol bulan Maret berikutnya dari penjelajahan yang
dahsyat itu disambut orang dengan penuh penghormatan. Sesudah itu dia
melakukan serentetan pelayaran melintas Atlantik dengan harapan menjejakkan
kaki di Cina dan Jepang. Tetapi sia-sia! Colombus tetap bersiteguh pada pikirannya
bahwa dia sudah menemukan jalur perjalanan ke Asia Timur jauh sebelum orang
lain sadar.
Ratu Isabella menjanjikan Colombus jadi gubernur di pulau mana pun yang
ditemuinya. Tetapi, selaku administrator dia betul-betul tidak becus sehingga
dipecat dari jabatannya dan dikirim pulang ke Spanyol dengan tangan terbelenggu.
Tetapi, sesampainya di Spanyol dia dibebaskan hanya saja tak pernah diberi
jabatan lagi. Kabar angin mengatakan Colombus mati dalam kemiskinan tanpa ada
dana apa pun. Tatkala kematiannya di tahun 1506 –kabar lain lagi– ada jugalah
sedikit harta kekayaannya.
Kapal “Nina,” “Pinta” dan “Santa Maria” berlayar menuju Dunia Baru
Jelas, pelayaran pertama Colombus merupakan perubahan revolusioner bagi
sejarah Eropa, dan malahan punya pengaruh lebih besar bagi Benua Eropa.
Anak-anak sekolah semua menghafal tahun 1492 merupakan tahun penting. Walau begitu masih ada banyak kemungkinan yang keberatan menempatkan nama
Colombus dalam urutan daftar buku ini.
Salah satu keberatan adalah karena bukannya Colombus orang Eropa pertama yang
menemukan Dunia Baru. Leif Ericson, pelaut Viking, berabad-abad sebelum
Colombus sudah menjejakkan kaki di Benua Amerika dan bolehlah dipercaya
beberapa orang Eropa lain juga sudah menyeberangi Samudera Atlantik di
masa-masa antara Leif Ericson dan Colombus.
Dari sudut sejarah, Leif Ericson bukanlah tokoh penting. Hal-hal menyangkut
penemuannya belum pernah tersebar luas, begitu pula tidak meninggalkan
perubahan apa pun baik di Amerika maupun Eropa. Sebaliknya, berita penemuan
Amerika oleh Colombus menyebar bagai kilat ke seluruh Eropa. Hanya beberapa
tahun sekembalinya Colombus, dan sebagai akibat langsung dari penemuannya,
banyak ekspedisi tambahan berdatangan di Dunia Baru dan penaklukan serta
kolonisasi pun mulailah.
Seperti halnya tokoh-tokoh lain di dalam buku ini, Colombus mudah terkena
gangguan pelbagai komentar seakan-akan apa yang ia lakukan orang lain juga
lakukan andaikata Colombus tidak pernah hidup di dunia. Eropa abad ke-15 M
berada dalam keadaan risau dan berkemelut: dunia perdagangan berkembang,
penjelajahan daerah baru tak terelakkan. Bangsa Portugis nyatanya memang aktif
amat mencari arus jalan baru ke Timur, pada saat-saat menentukan sebelum
Colombus.
“Pendaratan Columbus”oleh John Vanderlyn
Adalah mungkin sekali Amerika cepat atau lambat ditemukan oleh orang Eropa;
bahkan mungkin sekali kalaulah ada penundaan, saatnya tidak begitu lama. Tetapi
perkembangan berikutnya akan sangat jauh berbeda apabila Amerika ditemukan
–katakanlah tahun 1510– oleh ekspedisi orang Perancis atau Inggris dan bukannya
tahun 1492 oleh Colombus. Dengan dalih apa pun memang nyatanya Colombuslah
orang yang menemukan benua Amerika.
Kemungkinan keberatan ketiga adalah, bahkan sebelum perjalanan Colombus
banyak orang-orang Eropa abad ke-15 yang sudah maklum bahwa sesungguhnya
bumi ini bulat bentuknya. Teori ini sudah diungkapkan oleh filosof Yunani
berabad-abad sebelumnya, dan pembenaran yang tak tergoyahkan dari hipotesa
Aristoteles sudah cukup untuk meyakinkan kaum terpelajar Eropa di tahun 1400-an.
Sementara itu, Colombus sendiri tidak terkenal orang yang menunjukkan bahwa
bumi ini bulat. (Paling tidak, dia tidak berhasil melakukannya). Dia masyhur dalam
hal penemuan Dunia Baru, yang baik orang Eropa abad ke-15 atau Aristoteles tak
tahu menahu adanya benua Amerika.
Akhlak Colombus tidaklah sepenuhnya dikagumi. Dia terkenal kikir. Sifat inilah yang
menyebabkan dia menghadapi kesulitan memperoleh tunjangan dana dari Ratu
Isabella karena Colombus terlampau menampakkan keserakahannya tatkala
melakukan tawar-menawar. Juga –walaupun tidak pantas menuduhnya menurut
ukuran etika jaman sekarang– dia memperlakukan orang-orang Indian dengan
kekejaman yang sangat. Karena itu, daftar buku ini bukanlah terdiri dari
orang-orang yang paling bijak bestari dalam sejarah, melainkan orang yang paling
berpengaruh, dan dalam kerangka ukuran ini Colombus menempati urutan nyaris
paling atas.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar